Dan akhirnya aku masih berjalan sendiri, hanya
menutup mata untuk tidak melihat, menutup telinga untuk tidak mendengar
dan menutup mulut untuk diam sesaat, agar semua terkesan baik-baik
saja. Can you hear my heart? karna hati berbicara adanya, ketika ia
menangis sendiri, tersenyum dan tertawa dalam lirik yang tak pernah
senada. Dengarlah walau masih samar olehmu. Ketika masih banyak pikir
dalam otak yang membuatku mengatur
emosi, aku masih berkeinginan untuk saling ada walau diakhirnya berusaha
tak menampakkan kecewa. memberi yang ada walau tak ada yang digenggam.
Listen to my hearbeat, walau tak seindah harmoni aku akan berusaha
membuatnya pada ketukan rasa. walau banyak ucap tentang tak mampu
sendiri. pada akhirnya semua menepi dan meninggalkan sederet sepi
diujung jalan hidupku. Namun segala perlakuan kemarin ataupun hari ini,
mengingatkanku kembali untuk menyadari betapa bermaknanya oase di padang
pasir ataupun sebuah koin yang jatuh di jalan. apapun itu, apapun yang
aku bicarakan tetap satu yang selalu ada tanpa ada keluhan ataupun
ingkar, mudah jawabnya ketika kau mengenali dirimu sendiri.